Kondisi Industri Padat Karya

di Indonesia

Imed Krisna Gupta

December 27, 2024

Profile

  • I Made Krisna Gupta (Imed)

  • Politeknik APP Jakarta, Universitas Indonesia, Center for Indonesian Policy Studies

  • S3 di Australian National University, S2 di UI/VU Amsterdam

  • Fokus riset di perdagangan internasional dan kebijakan publik (particularly kebijakan industri)

  • more at krisna.or.id atau @imedkrisna

Outline

  • Problem statements

  • Struktur industri padat karya

  • Kemungkinan arah diskusi & solusi jangka pendek (dan jangka panjang).

akses slide ini

Problem statement

  • Kondisi industri padat karya sedang memburuk dan harus merumahkan banyak tenaga kerja.

  • Situasi balance sheet Sritex (dan mungkin lainnya) sedang tidak baik-baik saja.

  • Apa inti permasalahannya?

  • Apa yang dapat dilakukan pemerintah?

Struktur Industri TPT & KPK

  • Memiliki return yang tidak begitu tinggi, relatif labor-intensive, sangat sensitif terhadap perdagangan internasional.

  • Pada 2023 sampai sekarang, ekspor dan impor Indonesia (dan global) relatif rendah.

  • Konten domestik tinggi, tapi juga impor bahan baku.

industri domestic (%) export (%) imported input (%) domestic VA
TPT 41.26 55.34 48.25 42.14
KPK 6.00 93.47 43.86 45.56

Market share ekspor

Struktur industri bisa berbeda, tapi di benang, serat dan kain, dominasi RRT makin tinggi. Pakaian jadi dan sepatu berkurang. Bangladesh dan Vietnam spesialisasi.

Persaingan global

Ketergantungan permintaan global artinya industri TPT dan KPK bergantung pada:

  • kelancaran arus barang masuk dan keluar dari wilayah pabean
  • harga bahan baku (serat/kain domestik vs impor)
  • tingkat suku bunga domestik vs internasional
  • upah minimum

Sumber: Global Wage Report 2020-2021

Sisi pemerintah

Tantangan dari sisi pemerintah antara lain:

  • APBN. Sektor lain juga minta didorong, sementara China mendorong manufakturnya dengan anggaran sekitar 5% PDB.

  • Mendorong 1 sektor = menekan sektor lain. Serat/kain vs tekstil, pakaian jadi vs ritel.

  • Besarnya suku bunga, nilai tukar, border kontrol, negosiasi FTA dan penentuan UMP/UMK semua di luar kewenangan Menaker.

Critical questions

  1. Apakah TPT dan KPK bisa meningkatkan competitiveness-nya di pasar global?

  2. Jika tidak, bisakah industri padat karya mengurangi ketergantungannya terhadap permintaan global? Dapatkah melakukan transisi secara berkelanjutan ke permintaan domestik?

  3. Jika industri padat karya merupakan sunset (kontraksi karena perubahan struktur ekonomi), dapatkah kita fokus membantu pekerja dan pemilik industri melakukan transisi?

  4. Apakah Menaker memiliki mandat (dan tools) untuk menolong industri, atau menolong pekerja?

Short-term

  1. Tools terbaik yang saat ini dimiliki Menaker adalah data di BPJS TK. Data ini dapat digunakan untuk membantu tenaga kerja yang terdampak untuk (1) melanjutkan hidup, dan/atau (2) transisi ke industri lain.

    • how to fund this?
  2. Semakin tinggi UMK di suatu daerah, semakin sulit bagi industri untuk mengikutinya, apalagi transisinya dari TPT & KPK. Most likely transisinya akan menuju usaha informal atau UMKM.

  3. Terus berkoordinasi dengan Kemenkeu, Kemenperin dan instansi lainnya yang dapat membantu pekerja / industrinya.

Long-term

  1. Melakukan evaluasi terhadap kondisi industri padat karya di Indonesia dibandingkan negara pesaing: suku bunga, upah, skill, market access.

  2. Evaluasi RPJMN. Tidak semua industri dapat didorong, karena kebijakan untuk 1 sektor industri akan berdampak ke industri lainnya, baik secara langsung (supply chain) maupun tidak langsung (kondisi makroekonomi).

  3. Memastikan kepesertaan BPJS TK terus meningkat sehingga data terus ada dan melakukan proteksi sosial semakin efisien.

Lebih jauh

Permasalahan lebih jauh yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Tren naik TPAK, yang mungkin berarti semakin sedikit anak mudah yang melanjutkan sekolah.

  • Ketimpangan pengangguran, di mana Banten, Jakarta dan Jawa Barat mencapai lebih dari 6%, jauh di atas rerata nasional.

  • skill mismatch

  • pembangunan KEK yang lebih baik